Alaminya, tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit sendiri. Penyembuhan ini disebut pengobatan regeneratif. Misalnya, keadaan luka pada kulit, secara alami kulit akan bereaksi memperbaiki dirinya sendiri, begitupun tulang yang patah akan sembuh.
Dilansir dari Mayo Clinic, pengobatan regeneratif difokuskan pada pengembangan dan penerapan perawatan baru untuk menyembuhkan jaringan dan organ serta mengembalikan fungsi yang hilang karena penuaan, penyakit, kerusakan atau cacat.
Tugas ahli kesehatan atau para ilmuan tentunya berupaya menemukan kemampuan alami untuk menyembuhkan suatu penyakit dan menerapkannya pada berbagai kondisi pasien. Jika berhasil, pengobatan regeneratif akan menemukan terapi yang mendukung tubuh dalam memperbaiki, meregenerasi hingga mendorong tubuh untuk merespon pemulihan.
Lebih lanjut lagi, diulas oleh Spine Institue, bahwa terapi pengobatan regeneratif adalah solusi pengobatan modern non-operatif yang menargetkan sumber rasa sakit yang mendasarinya tanpa bergantung pada pengobatan atau pembedahan, dan mengarah pada peningkatan fungsi dan mobilitas dengan waktu pemulihan yang lebih singkat daripada pilihan pembedahan.
Sama halnya, seperti yang disebutkan tadi, dalam literatur jurnal biomedis dan ilmu kehidupan di Perpustakaan Kedokteran Nasional Institut Kesehatan Nasional AS, yakni manfaat sistem pengobatan regeneratif berpotensi untuk menyembuhkan atau mengganti jaringan dan organ yang rusak karena usia, penyakit, atau trauma, serta menormalkan cacat bawaan.
Bahkan data praklinis dan klinis pengobatan regeneratif hingga saat ini mendukung kemungkinan berpotensi mengobati penyakit kronis juga penyakit akut lainnya. Mulai dari penyakit yang terjadi di sistem konteks organ, termasuk luka kulit, penyakit kardiovaskular dan trauma, juga perawatan untuk jenis tertentu kanker, dan banyak lagi.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION