Gaya

WHO dan ILO Ingatkan Efek Tekanan Kerja Berlebihan dan Durasi Kerja yang Panjang

Situasi kerja telah berubah selama pandemi Covid-19. Orang-orang bekerja dari rumah, anak-anak sekolah di rumah, siapapun mengalami pembatasan pergerakan demi mencegah penyebaran virus corona.

Sekilas, bekerja di rumah mungkin terdengar simpel. Tak perlu repot berpakaian, makeup, menghadapi kemacetan, berdesakan di angkutan umum, dan sebagainya. Cukup menyediakan tempat yang nyaman untuk bekerja di rumah, dan semua berjalan seperti seharusnya.

Apabila kondisi ini berlangsung dalam waktu lama, orang tentu menjadi bosan. Terlebih saat tugas terus bertambah sehingga terpaksa bekerja dalam jangka waktu lama. Studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menunjukkan, terjadi peningkatan kematian sebesar 29 persen di 194 negara karena tekanan kerja yang berlebihan dan jam kerja yang panjang selama pandemi Covid-19.

WHO dan ILO membuat pedoman jam kerja maksimal seseorang adalah 40 jam seminggu. Lebih dari itu, maka termasuk berlebihan dan berbahaya untuk kesehatan. Dan semakin banyak keluhan pekerjaan tambahan serta tekanan selama bekerja dari rumah di masa pandemi Covid-19.

Dua organisasi ini menyatakan, sebagian besar karyawan di seluruh dunia tengah menghadapi masalah kesehatan yang ekstrem. Dan dalam beberapa kasus, memicu kematian. Terlalu banyak bekerja akan mengakibatkan stres. Dan jika hal ini terjadi dalam waktu lama, maka bertubi dan bertumpuklah tekanan yang dia alami.

Apabila stres ini tidak dilepaskan atau hormon stres kian memuncak, maka akan mempengaruhi kerja jantung. Tekanan pekerjaan atau tenggat yang kian singkat membuat detak jantung kian cepat, tekanan darah naik, kurang tidur, dan umumnya diiringi dengan pola makan yang tidak sehat.

Orang yang stres cenderung mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat dan lemak. Tubuhnya juga tidak bugar karena tak punya waktu berolahraga. Pada beberapa kasus, orang yang mengalami stres memilih ‘pelarian’ ke minuman beralkohol hingga obat-obatan terlarang untuk meredakan tekanan yang dia rasakan.

Sebab itu, penting untuk memperhatikan masalah pekerjaan berlebih karena tidak hanya mempengaruhi kualitas kerja, namun juga pada kesehatan secara holistik. Perusahaan, karyawan, dan siapapun sebaiknya meningkatkan kesadaran tentang bahaya tekanan pekerjaan serta menciptakan lingkungan kerja yang bebas stres.

YINOLA CRISSY ELENROSE HADRIAN | TIMES OF INDIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *