Komputer Apple-1 yang Masih Berfungsi Laku Dilelang Rp 5,7 Miliar
2 mins read

Komputer Apple-1 yang Masih Berfungsi Laku Dilelang Rp 5,7 Miliar

Komputer Apple-1 pertama dijual seharga US$ 666,66 pada tahun 1976 (atau setara Rp 417 ribu dengan nilai tukar saat itu). Namun, empat puluh lima tahun kemudian, komputer itu, yang masih berfungsi, laku dilelang seharga US$ 400 ribu (Rp 5,7 miliar).

Rumah lelang John Moran Auctioneers di Monrovia, California, Amerika Serikat, melelangnya pada Selasa, 9 November. Perangkat tersebut merupakan salah satu dari 200 komputer Apple-1 yang dirancang, dibangun dan diuji oleh Steve Wozniak dan Steve Jobs, dengan bantuan Patty Jobs dan Daniel Kottke.

“Apa yang kami miliki dengan Apple-1 adalah semacam cawan suci pengumpulan komputer kuno,” ujar Corey Cohen, sejarawan Apple dan teknologi, Selasa, 9 November 2021.

Komputer yang dilelang itu dikenal sebagai Chaffey College Apple-1 karena pemilik aslinya adalah seorang profesor di Chaffey College di Rancho Cucamonga, California. Dia akhirnya menjual komputer itu kepada seorang mahasiswa pada 1977 agar dia dapat membeli komputer Apple-II. Dan mahasiswa yang belum diketahui identitasnya itu menyimpan komputer tersebut hingga saat ini.

Apple-1 hadir sebagai motherboard, dengan casing, keyboard, dan monitor yang dijual terpisah. Unit ini memiliki casing yang dipasang oleh The Byte Shop di Mountain View, California, yang merupakan toko pertama yang menjual produk Apple.

Casing-nya terbuat dari kayu koa, satu dari hanya enam peti kayu koa yang diketahui ada, menurut rumah lelang itu. Kayu koa, asli Hawaii, berlimpah pada tahun 1970-an, tapi menjadi lebih langka dan lebih mahal karena penebangan.

Apple-1 adalah produk Apple pertama yang dijual. Ini menandai dimulainya industri komputer pribadi. Itu juga merupakan komputer pribadi pertama yang datang dengan garansi.

Mereka awalnya dijual seharga US$ 666.66. Menurut Cohen, angka itu memang kedengarannya sangat tidak menyenangkan, tapi itu karena Steve Wozniak suka mengulang angka. “Bahkan nomor teleponnya sendiri pada saat itu memiliki beberapa angka yang sama,” tutur Cohen.

Cohen mengatakan mesin khusus ini tidak hanya mewakili awal dari Apple, tapi kecerdikan Steve Wozniak dan Steve Jobs, serta visi mereka di mana komputer bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Namun, komputer adalah sesuatu yang dapat menjadi bagian dari hidup dan dapat membantu perbaiki hidup penggunanya.

“Saya pikir butuh waktu lama bagi orang untuk menangkap ide itu. Tapi itu adalah sesuatu yang, Anda tahu, itu membantu orang merasa lebih dekat dengan kemajuan,” kata Cohen.

MORNING EDITION | NPR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *