Mengenal Work Life Integration dalam Mencapai Kepuasan Bekerja
3 mins read

Mengenal Work Life Integration dalam Mencapai Kepuasan Bekerja

Perusahaan dalam skala kecil hingga besar menemukan banyak karyawan yang sulit dalam mencapai work life balance. Rutinitas yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas di kantor menghilangkan rasa kehidupan bebas diluar. Sehingga dengan banyaknya tekanan yang diberikan dengan waktu yang singkat membuat para karyawan gampang stress. Dan tidak dapat memaksimalkan pekerjaan yang dibebankan. Bekerja terlalu keras tanpa diimbangi dengan kesenangan maka akan gampang emosi.

Pendekatan dengan menyeimbangkan antara kehidupan dan pekerjaan biasa disebut dengan work life integration. Faktor pendukung seperti lingkungan keluarga komunitas dan kehidupan pribadi menjadi dasar dari work life balance. Kehidupan dalam bersosialisasi dan pekerjaan dibuat berjalan beriringan agar dapat mengurangi tingkat stress karyawan.

Dengan adanya work from home disaat pandemi membuat rutinitas pekerjaan dan kehidupan sulit menghilangkan pemisah karena bekerja dan aktivitas dirumah bersamaan di satu tempat. Kesenangan dalam bekerja di rumah sulit didapatkan, dan hanya bisa bercengkrama dengan orang rumah saja. Sedangkan teknologi membuat karyawan semakin sulit dalam memisahkan pekerjaan dan rutinitas harian karena manusia sulit lepas dari ponsel pintar yang sudah menjadi ketergantungan.

Menerapkan work life integration dalam karier dengan melakukan beberapa hal seperti mengubah pola pikir. Menerima kenyataan bahwa pekerjaan merupakan salah satu kehidupan yang harus dijalankan. Tidak memilah milah pekerjaan dengan kehidupan. Menjalankan pekerjaan dengan kesenangan agar tidak menjadi beban.

Meningkatkan produktivitas yang tidak fokus terhadap waktu yang digunakan dalam bekerja dan menjalankan kegiatan sehari-hari. Produktivitas adalah pemanfaatan waktu yang dibutuhkan dalam bekerja dan lebih berarti. Dengan kata lain produktif bukan bicara soal waktu namun kerja yang bermanfaat.

Memahami kebutuhan yang mana dari setiap orang memiliki perbedaan. Work life integration sesuai dengan pribadi masing-masing. Profesional dalam berkarir dalam menentukan prioritas utama yang sesuai dengan komitmen pribadi. Sehingga dapat mengukur apa yang menjadi utama atau yang menjadi kewajiban.

Menganalisa waktu yang tepat saat sedang produktif, dalam menjalankan work life integration untuk membuat jadwal sesuai dengan aktivitas yang akan dikerjakan. Hal ini berguna untuk melihat kondisi yang paling prima dalam kualitas kerja. Hasil dari pekerjaan yang prima menciptakan hal yang baik atau melampaui yang diperkirakan.

Membagi kerja dengan refresh diri seperti kerja dalam 1 jam dengan membaca, istirahat atau mendengar musik. Hiburan selingan dapat membangkitkan kembali motivasi dalam kerja dan semakin bersemangat dari sebelumnya.

Beberapa tahapan diatas dapat dijalankan atau dengan fleksibel terhadap jam kerja, memberi batasan. Menggunakan teknologi yang tepat agar mempermudah pekerjaan dan cepat selesai. Teknologi berpengaruh dalam mengefisienkan waktu bekerja. Pekerjaan manual yang dapat diselesaikan dengan teknologi akan meningkatkan pencapaian.

Manfaat yang ditimbulkan work life integration yaitu tidak memandang bahwa pekerjaan dan kehidupan sebagai persaingan. Membuat kehidupan yang lebih seimbang antara pekerjaan dengan waktu yang diluangkan untuk personal dan keluarga.

Cara lain untuk mencegah burn out antara lain meningkatkan aktivitas di rumah atau di luar rumah seperti mengikuti acara keluarga. Menjalankan hobi yang disenangi pada saat waktu pekerjaan kosong. Atau dengan istirahat total sesekali untuk bermalas-malasan.

Faktor eksternal seperti lingkungan kerja, dengan teman kantor yang positif sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam bekerja. Dengan lingkungan personal dan eksternal di kantor yang mendukung dapat mencapai target dalam bekerja dan menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *